Monday, 25 August 2014
M.Nasir - Anak-Anak Kita
Anak-anak kitakah yang berlari telanjang
Di bawah mentari sumbing
Sambil bernyayi lagu
Ketakutan hari-hari ini
Anak-anak kitakah yang memikul beban kesilapan kita
Hingga dia tak kenal budaya
Canggung bangsa sendiri
Selamatkan anak kita
Dari padang jerangkap samar
Selamatkan anak kita
Orde baru politikus usang
Anak-anak kitakah yang bermain di hutan belukar
Dengan senapang kayu ubi cambah
Tak kenal bahaya
Anak-anak kitakah
yang tak tahu pulang bila petang
Kerana terlalu sibuk main lastik
dan berpistolan . . . pistol-pistolan
Jaga-jaga anak kita
Jangan sampai jadi hamba
jaga-jaga anak kita
kita ini orang merdeka
Panggillah mereka pulang
Ayah nak ajar tentang kurang ajar
Jadi mereka
Takkan sendiri lagi
Panggillah mereka pulang
Ayah nak ajar tentang kurang ajar
Jadi mereka
Takkan dimomok lagi
Fikir
Selamatkah kita di tangan tukang karut itu
Fikir
Selamatkah kita di tangan dalang wayang itu
Fikir
Selamatkah kita di tangan ahli korporat itu
Fikir
Selamatkah kita di tangan doktor jiwa itu
Fikir
Selamatkah kita di tangan pakar kitab itu
Fikir
Selamatkah kita di tangan tuhan-tuhan itu
Hijjaz - Janji Khalifah
Ke mana hilang janji & sumpah setia
Menjadi hamba yang Esa
Walau digoda indah dunia
Mengapa kini hanya tinggal kata-kata
Tenggelam dalam lumpur dosa
Kembalilah
Bernafas dalam hela syahadah
Tidakkan jatuh langit menimpa kepala
Jua tak kan retak hamparan
Bumi yang enak dipijak
Namun cukup sekali seru pemilikNya
Seluruh semesta menyerah
Sesungguhnya di akhir yang nyata
Setiap nyawa kan kembali padaNya
Dihimpun, dihitung, semua...
Semat, utuh, apa yang diikrar
Tika, jasad, dihembuskan nyawa
hanya satu yang disembah Allah
Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah
Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah
Tunduk dan pejamkanlah mata
Rasa kan getaran kalimahNya
Jadi nadi... dalam diri.... suci
Semat, utuh, apa yang diikrar
Tika, jasad, dihembuskan nyawa
hanya satu yang disembah Allah
Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah
Subhanallah...Alhamdulillah...Allah...Allahuakhbar...Oh Ya Allah
Senilagu: Manis Helma (Hijjaz Records Publishing)
Senilirik: Atie (Hijjaz Records Publishing)
Produksi : Creativo Production (www.facebook.com/creativo.photography)
Sunday, 17 August 2014
Spider - Dari Telinga Ke Tulang (Ost Cicakman)
Pengorbanan
Kau bukan buat mencari megah nama
Hanya kau dambakan kesungguhanmu
Membela nasibnya wajar tak berdaya
Perjuangan
Mula dari jiwa biar terancam nyawa
Di pedang yang berkelip
Sekalipun sekelumit gentar
Takkan kau rasakan . . . . tak kau rasa kan
Korus:
Makin hebat makinlah terpanggil
Makinlah membara sampai telinga
Makin rumit makinlah terangsang
Makinlah geliat sampai ke tulang
Putihmuuuu, sulbimuuuu, hayatmuuuu, kudratmuuu
Perjuangan
Mestilah jangan dipandang sia-sia
Biar diri siapalah engkau
Jadi teka-teki memberi erti, kesal secebis
*Makin hebat . . . makinlah terpanggil
Makinlah membara sampai telinga
Makin rumit . . . makinlah terangsang
Makinlah geliat sampai ke tulang
Putihmuuuu, sulbimuuuu, hayatmuuuu, kudratmuuu !!!
(Solo)
Makin hebat makin terpanggil
Membara sampai telinga
Makin rumit makin terangsang
Geliat sampai ke tulang
Ini perjalanan aku
Buat sementara
Mengejar mimpi
Ulang*
Spider - Laukku Cukup Masin
Makin lama kukunyah . . . .Makin tawar
Macam manis perasa gula getah
Bunyi tajuk sikitlah punya besar
Isinya kosong bercampur sifar
Dalam diam diam
Senyuman menyulamkan dendam
Nasi yang engkau sajikan
Penuhi tulang ikan
Mana benar baik mana pulak tidak
Baik bodoh atau, jahat bijak
Sudah pipi kanan kena sepak
Kepala kasi orang pijak
Dalam diam diam
Senyuman menyulamkan dendam
Nasi yang engkau sajikan
Penuhi tulang ikan
#Ayatmu ayat sekerat
Ayatmu tak cukup sifat
Ayatmu boleh buat orang sesat
Laukku dah cukup cukup masin
Laukku cukup masin.... Tak perlu engkau tambah garam
Ulang 2x
(Solo gitar)
Ulang #
La la la la la la lalalala.....
Peluru sesat
Tak kenal
Siapa tuannya
Pe lu ru sesat mu.....yearghhh!!
Spider - Mungkinkah Terjadi
Seringkali hati bertanya
Tiap saat kita bersama
Sampai bilaku harus memendam rasa
Tak pernah aku merasai
Bibir Terkunci
Jiwa bergelora rasa tak percaya
Adakah ku bermimpi\Mimpi di siang hari
Dirimu......
Telah lama ku nantikan
Wajah yang bermain
Di mimpi-mimpiku
Hidupkuuu....kini bagaikan penjara
Tanpamu di sisi tak bermakna owhhh owhhh
Mungkinkah akan terjadi
dirimu aku miliki
Berilah tanda kepastianmu
Namun jika tak tercapai, harapankuuu
Selama hayat dirimu tetapku sanjungi
Wednesday, 13 August 2014
Spider - Rindu Raya
Dihening pagi mulia ku melayari sepi
Sementara tangisan menitis tak kusedari
Terbawa angan mengetuk daun pintumu kasih
Memohon maaf sekian kali
Setelah jauh terpisah baru aku mengerti
Sungguh sinar ku tercari-cari selama ini
Terlalu hampir hingga mengabur mata hati
Tanpamu tak bisa ku berdiri
Mengecap segala keindahan alam fana ini
Apalah lagi hendak untuk menyelam cinta Ilahi
Ketika takbir hari raya
Seluruh umat bergembira
Terbawa angan mengetuk daun pintumu kasih
Memohon maaf sekian kali
Mengecap segala keindahan alam fana ini
Apalah lagi hendak untuk menyelam cinta Ilahi
Ketika takbir hari raya
Seluruh umat bergembira
Tersentuh jiwa sedang lara
Dibelai rinduuu tak terkataaa
Di hari raya......ohh
Subscribe to:
Posts (Atom)